Berpikir Komputasional

Pernahkah kamu bermain game strategi atau memecahkan teka-teki? Selamat! Kamu sudah menggunakan sedikit kemampuan berpikir komputasional! Kemampuan ini bukan cuma untuk programmer komputer, lho. Berpikir komputasional adalah cara berpikir seperti komputer untuk menyelesaikan masalah sehari-hari, bahkan masalah yang rumit sekalipun.

Computational Thinking (CT) adalah metoda berpikir untuk merumuskan persoalan dan solusinya, yang solusinya secara efektif dapat dieksekusi oleh “information processing agent”1 (tergantung agen mana yang akan mengeksekusi dengan lebih efektif, efisien dan optimal: komputer, atau manusia). Proses analisis persoalan menuju solusi tetap dilakukan oleh manusia. CT mencakup dekomposisi, abstraksi, berpikir dan merumuskan algoritma, dan pembentukan pola solusi untuk persoalan-persoalan sejenis. Kemampuan berpikir komputasional adalah kemampuan yang perlu diasah melalui latihan-latihan, dan merupakan salah satu pengetahuan dasar untuk kemampuan penyelesaian persoalan tingkat tinggi yang dibutuhkan insan abad ke-21.
Computational Thinking menjadi salah satu kemampuan yang penting untuk diasah sejak usia dini karena pada era informasi, era industri 4.0 atau society 5.0. manusia hidup di dunia nyata, dan sekaligus di dunia digital yang dikelilingi dengan IoT (Internet of Things), Big Data, dan Artificial Intelligence.
 

Mengapa Berpikir Komputasional Penting?

  • Memecahkan Masalah Kompleks: Membantumu memecah masalah besar menjadi langkah-langkah kecil yang lebih mudah dipahami.
  • Kreatif dan Inovatif: Melatihmu menemukan solusi baru dan tidak terduga.
  • Berpikir Terstruktur: Membantumu berpikir logis dan sistematis.

Cara Berpikir Komputasional

  • Dekomposisi (Memecah Masalah):

    Seperti menyusun puzzle, kita pecah masalah besar menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dikelola.

    Contoh: Saat mengerjakan tugas kelompok, kita bagi tugas menjadi beberapa bagian agar setiap anggota punya tanggung jawab yang jelas.

  • Abstraksi (Menemukan Inti Masalah):
    • Fokus pada informasi penting dan mengabaikan detail yang tidak relevan.
    • Contoh: Saat membaca peta, kita fokus pada rute utama dan mengabaikan detail kecil seperti nama jalan atau bangunan.

  • Algoritma (Membuat Langkah-Langkah Penyelesaian):

    • Seperti resep masakan, kita buat langkah-langkah terurut untuk mencapai solusi.
    • Contoh: Saat membuat kue, kita ikuti resep langkah demi langkah agar kue berhasil dibuat.

  • Pengenalan Pola (Menemukan Keteraturan):

    • Mencari pola atau keteraturan dalam masalah untuk mempermudah penyelesaian.
    • Contoh: Saat belajar matematika, kita menemukan pola dalam barisan bilangan untuk menentukan bilangan selanjutnya.

Contoh : Merapikan Kamar yang Berantakan

  • Dekomposisi:

    • Pecah tugas menjadi: membereskan tempat tidur, merapikan meja belajar, menyusun pakaian, membersihkan lantai.

  • Abstraksi:

    • Fokus pada barang-barang yang harus dibereskan, bukan pada warna atau merek barang.

  • Algoritma:

    • Buat urutan langkah, misalnya: (1) bereskan tempat tidur, (2) rapikan meja belajar, (3) susun pakaian, (4) bersihkan lantai.

  • Pengenalan Pola:

    • Perhatikan apakah ada barang yang selalu berantakan, misalnya buku pelajaran. Cari solusi agar buku tidak berantakan lagi.

Contoh lain : Membuat Program Sederhana untuk Menghitung Luas Persegi Panjang

  • Dekomposisi (Memecah Masalah):

    • Pecah masalah menjadi bagian-bagian kecil:
      • Mendapatkan input panjang dan lebar dari pengguna.
      • Menghitung luas persegi panjang (panjang x lebar).
      • Menampilkan hasil perhitungan kepada pengguna.

  • Abstraksi (Menemukan Inti Masalah):

    • Fokus pada konsep matematika menghitung luas persegi panjang.
    • Abaikan detail seperti jenis bahasa pemrograman yang digunakan.

  • Algoritma (Membuat Langkah-Langkah Penyelesaian):

    • Buat langkah-langkah terurut!
  • Pengenalan Pola (Menemukan Keteraturan):
    • Kenali pola bahwa rumus luas persegi panjang selalu sama (panjang x lebar).
    • Gunakan pola ini untuk membuat program yang bisa menghitung luas persegi panjang dengan berbagai ukuran.

Contoh Lain yang Lebih Kompleks:

  • Merancang Game: Menggunakan dekomposisi untuk memecah game menjadi level-level, abstraksi untuk fokus pada elemen inti gameplay, algoritma untuk mengatur logika permainan, dan pengenalan pola untuk menciptakan tingkat kesulitan yang meningkat.

  • Membuat Website: Menggunakan dekomposisi untuk membagi website menjadi halaman-halaman, abstraksi untuk menentukan konten utama setiap halaman, algoritma untuk mengatur navigasi dan interaksi pengguna, dan pengenalan pola untuk menciptakan tampilan yang konsisten.

  • Menganalisis Data: Menggunakan dekomposisi untuk membagi data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, abstraksi untuk mengidentifikasi variabel penting, algoritma untuk melakukan perhitungan statistik, dan pengenalan pola untuk menemukan tren atau korelasi dalam data.

Latihan!

Coba terapkan berpikir komputasional untuk:

  1. Merencanakan liburan keluarga
  2. Membuat jadwal belajar yang efektif
  3. Memecahkan soal matematika yang sulit
  4. Membuat program sederhana untuk menghitung nilai rata-rata.
  5. Mendesain algoritma untuk mengurutkan daftar nama secara alfabetis.
  6. Menganalisis data hasil survei untuk menemukan preferensi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler.

Dengan berlatih, kamu akan semakin mahir dalam menerapkan berpikir komputasional untuk memecahkan masalah-masalah yang lebih kompleks di bidang ilmu komputer.Selamat mencoba!

Last modified: Thursday, 25 July 2024, 11:14 AM